Pembangunan Berbasis Waterfront dan Transformasi Konflik di Bantaran Sungai: sebuah pemikiran awal

Fenomena konflik hampir tidak pernah lepas dari ruang kehidupan manusia, baik konflik pribadi, antar golongan, dan antar individu. Konflik tersebut bila dibawa dalam ranah untuk kepentingan bersama maka akan melahirkan sebuah transformasi dan rekonsiliasi seperti tidak ada konflik dan selalu terbawa kedalam suasana damai.

Indonesia secara skup nasional merupakan negara yang tidak pernah luput dari intaian konflik, dalam pemerintahan antara oposisi dan koalisi, pimpinan dengan rakyat baik pemimpin tersebut berdalih untuk kepentingan bersama atau tidak,tetapi dibalik itu semuanya seakan ada pihak ketiga yang ingin memancing konflik tersebut meluas.

Untuk mendamaikan konflik tersebut tentunya pemerintah sendiri melakukan upaya rekonsiliasi berasaskan musyawarah, melihat permasalahan secara objektif dan menimbang dengan kepentingan bersama, apabila hal ini tidak menghasilkan maka perlu dibawa ke ranah pengadilan.


Dalam paper ini saya ingin melakukan sebuah kritikan terhadap jurnal yang ditulis oleh Cahyo Seftyono yang berjudul Pembangunan Berbasis Waterfront dan Transformasi Konflik di Bantaran Sungai: sebuah pemikiran awal, namun sengaja ditulis pendahualan tentang konflik dan transformasi sebagai kandungan kritikan terhadap transformasi konflik yang ditawarkan oleh Cahyo atas permasalahan yang sebenarnya. 

silahkan download artikel yang lebih lengkap....

Tag : Akademik, Artikel

Related Post:

0 Komentar untuk "Pembangunan Berbasis Waterfront dan Transformasi Konflik di Bantaran Sungai: sebuah pemikiran awal"

Back To Top